






Samarinda-Beban kerja tinggi dan gaya hidup tidak seimbang menjadi ancaman tersembunyi bagi kesehatan Aparatur Sipil Negara (ASN). Fenomena ini menjadi sorotan dalam Sharing Session ke-96 yang digelar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Timur, mengusung tema “Silent Killer di Balik Meja Kerja ASN: Menguak Meningkatnya Risiko Penyakit Jantung Karena Beban Kerja Berlebih.” Selasa (04/11/25)
Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual ini dibuka oleh Kepala BPSDM Provinsi Kaltim, Dra. Nina Dewi, M.AP., dan menghadirkan dr. Intan Komalasari, Sp.JP, FIHA, FAPSC, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya, sebagai narasumber. Sebagai moderator kegiatan adalah Anna Midawaty, S.Kom., M.M., Sekretaris BPSDM Kaltim.
Dalam sambutannya, Nina Dewi menegaskan pentingnya menjaga kesehatan di tengah kesibukan tugas ASN. “Sebagai abdi negara, kita dituntut untuk selalu siap melayani masyarakat dengan profesionalisme dan dedikasi tinggi. Namun di balik semangat pengabdian itu, sering kali kita lupa memperhatikan kesehatan diri sendiri,” ujarnya.
Ia menambahkan, jam kerja panjang dan tekanan pekerjaan kerap menjadi pemicu gangguan kesehatan serius seperti penyakit jantung. “Penyakit jantung dikenal sebagai silent killer karena sering kali datang tanpa gejala yang jelas,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, BPSDM Kaltim ingin mengingatkan ASN bahwa menjaga kesehatan fisik dan mental merupakan investasi penting bagi kinerja organisasi. ASN yang sehat akan bekerja lebih produktif, kreatif, dan mampu memberikan pelayanan publik yang optimal.
Selain pemaparan materi, kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab dan berbagi pengalaman antar peserta, menambah nilai interaktif dan edukatif bagi seluruh peserta.
Menutup sambutannya, Nina Dewi menegaskan komitmen BPSDM dalam mewujudkan kesejahteraan ASN secara menyeluruh (ASN Well-being). “ASN yang sehat adalah pondasi dari birokrasi yang kuat,” tuturnya.





