Berita Kab/Kota Berita Umum

Seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Tingkat Provinsi Kaltim dan Pusat tahun 2025

Samarinda-Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Timur Dra Nina Dewi turut menghadiri kegiatan Seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Tingkat Provinsi Kaltim dan Pusat tahun 2025 yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Timur, di Hotel Puri Senyiur Samarinda, Senin (12/5/25).

Seleksi ketat calon Paskibraka diikuti sebanyak 60 peserta dari 10 kabupaten/kota di Kaltim yang berjuang untuk memperebutkan posisi sebagai perwakilan daerah maupun di tingkat pusat.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni dalam arahannya menegaskan bahwa seleksi Paskibraka bukanlah proses yang main-main. Peserta diuji melalui berbagai tahapan, meliputi seleksi fisik, kesehatan, pengetahuan, dan kepribadian. Hal ini dikarenakan seorang anggota Paskibraka diharapkan menjadi panutan di usianya.

“Jadi adik-adik yang sudah masuk menjadi peserta seleksi Paskibraka ini sudah punya tanggung jawab menjadi anggota Paskibraka nanti, artinya menjaga fisik dan mentalnya, menjaga marwahnya, menjaga karakternya Paskibraka itu,” tambahnya.

Ia juga meyakini bahwa seluruh peserta memiliki komitmen untuk menampilkan performa terbaik sebagai seorang anggota Paskibraka, mengingat seleksi di tingkat kabupaten/kota juga telah dilakukan secara cermat.

Setiap kabupaten/kota memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih, baik di tingkat pusat maupun di tingkat Provinsi Kalimantan Timur, karena nantinya setiap provinsi akan memiliki perwakilan.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim, Sufian Agus, menjelaskan bahwa setiap kabupaten/kota mengirimkan masing-masing enam orang atau tiga pasang peserta, sehingga total ada 60 peserta seleksi tahun ini.

Tim seleksi tahun ini melibatkan sekitar 20 personel di bawah koordinasi Iptu Nuryadi dari Polda Kalimantan Timur. Perlu diketahui, tahun lalu ketua tim seleksi berasal dari unsur TNI, dan tahun ini terjadi pergantian dengan kepolisian sebagai koordinator.

Kegiatan seleksi akan dilaksanakan dengan metode tatap muka dan juga di luar ruangan, menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan selama sesi berlangsung.