





Samarinda-Setelah menyelenggarakan Pembukaan Pelatihan PBJ Level 1 Lingkup Pemprov Kaltim, kemudian dihari yang sama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Timur Corporate University (BPSDM Kaltim CorpU) juga menggelar Pembukaan Pelatihan Dasar Manajemen Bencana bagi ASN Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Senin (07/10/24).
Pelatihan ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksankan oleh Bidang Pengembangan Kompetensi Teknis BPSDM Provinsi Kaltim bekerja sama dengan BKPSDM Kabupaten Kutai Kartanegara.
Menghadirkan Narasumber dari Pusdiklat Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Samarinda dan Widyaiswara BPSDM Provinsi Kalimantan Timur.
Kepala BPSDM Provinsi Kaltim Dra Nina Dewi. M.AP menyampaikan Pelatihan ini akan memberikan gambaran yang komprehensif bagi para peserta diklat mengenai penyelenggaraan penanggulangan bencana di Indonesia.
“Sebagaimana kita ketahui, bencana adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari, tetapi kita dapat meminimalkan dampaknya melalui kesiapsiagaan, mitigasi, dan manajemen bencana yang baik.” Kata Nina.
Ia menambahkan, Provinsi Kalimantan Timur, termasuk Kabupaten Kutai Kartanegara, bukanlah wilayah yang bebas dari risiko bencana. Ancaman bencana alam seperti banjir, tanah longsor, hingga kebakaran hutan dan lahan sering kali menjadi permasalahan yang kita hadapi bersama.
”Oleh karena itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam hal manajemen bencana menjadi suatu keharusan.” ungkap Kepala BPSDM Kaltim.
Dalam sambutan sekaligus membuka pelatihan secara resmi, Asisten I Setda Kab. Kukar Akhmad Taufik Hidayat mewakili Sekda Kab. Kukar menyampaikan bahwa pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, yang kemudian dilaksanakan secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh. Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar pelayanan minimal sub-urusan bencana daerah yang mengharuskan pemerintah Kabupaten/Kota untuk menyediakan pelayanan dasar kebencanaan yang meliputi pelayanan informasi rawan bencana, pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan bencana, dan pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana.
“Untuk itu sejalan dengan hal tersebut diatas saya mendukung dilaksanakannya kegiatan pelatihan ini karena meskipun bukan tergolong daerah rawan terjadi bencana alam karena ketiadaan gunung merapi dan lain sebagainya, namun ancaman banjir dan Kebakaran yang kerap terjadi harus menjadi kewaspadaan semua pihak dalam rangka untuk menggerakan, memotivasi kesiapsiagaan serta tanggap darurat bencana guna meminimalisir dampak yang akan ditimbulkan bila sampai terjadi.” Ungkapnya.
Lebih Lanjut, Terlebih bila mengingat pelatihan ini tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang utuh mengenai penyelenggaraan penanggulangan bencana di Indonesia termasuk di Kabupaten Kutai Kartanegara. Hal ini menjadi penting, khususnya bagi ASN yang memiliki tupoksi di bidang kebencanaan, karena melalui pelatihan ini peserta dapat meningkatkan wawasan, pemahaman dan kompetensi baik dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam penanggulangan bencana, sehingga ketika terjadi bencana di wilayahnya dapat segera ditangani dengan baik.
Sebelumnya dalam laporan panitia penyelenggara oleh Sekretaris BKPSDM Kab. Kukar, Rokip menyampaikan kegiatan ini diselenggarakan dengan metode klasikal learning atau metode tatap muka yang dilaksanakan Selama 4 Hari (38 JP), Pada Tanggal 7 s/d 10 September 2024 dengan peserta yang berasal dari BPBD Kab. Kukar, Disdamkartan Kab. Kukar, Dinas Sosial Kab. Kukar, dan Satuan Pol PP Kab. Kukar.