Samarinda – Sebagai bentuk apresiasi kita semua sebagai warga Kalimantan Timur dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia di Kalimantan Timur yang merupakan salah satu visi utama Kaltim membangun Kaltim Berdaulat terutama pada misi pertama “Berdaulat dalam pembangunan Sumber Daya Manusia yang berakhlak mulia dan berdaya saing, terutama perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas”, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Prov. Kaltim menyelenggarakan Diklat Web Programming Pranata Komputer (Prakom) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020.
Diklat ini dirancang agar peserta dapat meningkatkan kompetensi tingkat dasar dalam pembangunan mengembangkan aplikasi berbasis web secara profesional dengan harapan ilmu yang diperoleh diterapkan kepada instansi masing-masing dan pada lingkup instansi pemerintahan daerah masing-masing.
Kegiatan Diklat Prakom ini diikuti oleh 42 orang peserta yang berasal dari Pemprov. Kaltim dan Pemkot. Balikpapan dengan Jabatan Fungsional Pranata Komputer. Pembelajaran akan dilaksanakan dengan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)/ Distance Learning yang terintegrasi dalam Learning Management System (LMS) BPSDM Prov. Kaltim dikarenakan sampai pada saat ini kondisi pandemi Covid-19 masih melanda Kalimantan Timur.
Diklat ini akan berlangsung selama 3 (tiga) hari dari tanggal 5-7 Oktober 2020 dengan Narasumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Prov. Kaltim dan Diskominfo Prov. Kaltim.
Gubernur Kaltim yang diwakili oleh Dra. Hj. Ardiningsih, M.Si selaku Plt. Kepala BPSDM Prov. Kaltim membuka secara resmi Diklat Web Programming Pranata Komputer di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020.
“Perkembangan dunia pengetahuan tentu tidak asing lagi menurut saya dan ini harus kita cermati bersama terutama kaum-kaum milenial kaum-kaum generasi muda yang tentunya akan menerima tongkat estafet pemerintahan kedepannya ini harapannya tentunya bisa lebih baik dan lebih maju lagi dalam melaksanakan tugas-tugas”, ungkap Ardiningsih.
“Peran Prakom sangat penting dan straregis karena itu harus terus ditingkatkan dan terus ada keinginan untuk belajar, diskusi, dan keinginan untuk mencari tahu perkembangan-perkembangan kedepan sehingga hal ini menjadi tantangan kita semua, tidak usah menunggu nanti, tidak usah menunggu di 2025 tetapi pada saat sekarang hampir semua pembelajaran kita sudah menggunakan PJJ dimana semua memerlukan sarana prasarana komputer dan IT yang sangat memadai sehingga mampu mentransfer ilmu dari berbagai tempat”, lanjut Ardiningsih.
Pada kesempatan ini Ardiningsih menyampaikan harapannya kepada seluruh peserta agar bisa menambah wawasan, mengembangkan minat bakat dan potensi yang ada dimanapun berada dengan moral dan integritas tetap menjadi bagian yang utama sebagai seorang ASN.
“Pesan saya adalah waktu yang sangat terbatas tolong dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, buka ruang diskusi seoptimal mungkin, cermati paparan narasumber dengan baik, diskusikan dengan para narasumber dan para ahli dengan baik sehingga dalam waktu yang singkat ini kita tidak sia-sia dalam melakukan pengembangan kompetensi”, tutup Ardiningsih. (/ZA)